Seorang playmaker memiliki peran sebagai jenderal tim sekaligus pengatur serangan. Sebuah tim yang bagus biasanya diperkuat oleh seorang playmaker yang berkualitas. Tak hanya memiliki peran sebagai sosok sentral penyerangan, playmaker juga harus mampu memberikan umpan-umpan matang atau bahkan terkadang dituntut untuk mencetak gol.
Sebagian besar pemain terbaik dunia seperti Zinedine Zidane, Michel Platini, dan Johann Cruyff memiliki posisi sebagai playmaker. Mereka selalu mendemonstrasikan kemampuan untuk mengatur serangan dan menjadi perpanjangan tangan para pelatih di atas lapangan.
15. Cesc Fabregas
Peran sentral Fabregas sebagai seorang playmaker sangat terlihat ketika ia bermain untuk Arsenal. Di usianya yang masih muda (17 tahun), Fabregas sudah dipercaya untuk menjadi jenderal lapangan tengah The Gunners. Penampilannya pun mengundang banyak pujian, dan hasilnya ia ditransfer ke Barcelona dengan nilai transfer yang cukup tinggi, sebesar 40 juta Euro. Berbeda dengan perannya di Arsenal, di Barcelona dan timnas Spanyol Fabregas tidak dimainkan sebagai playmaker, namun lebih sering diposisikan sebagai penyerang bayangan atau gelandang bertahan.
14. Roberto Baggio
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang playmaker adalah kreativitas dan visi yang baik. Kedua hal ini dimiliki oleh Roberto Baggio dengan sempurna, walaupun kemampuan fisiknya tidak sekuat pemain Italia lainnya. Baggio kerap disebut-sebut sebagai seorang "fantasista," pemain yang mampu menciptakan keajaiban di atas lapangan dengan passing-passingnya yang tidak terduga. Peranan Baggio sebagai playmaker terlihat sangat dominan ketika ia memperkuat Brescia di penghujung karirnya.
13. Mesut Ozil
Mesut Ozil adalah sosok yang sangat berjasa membantu Cristiano Ronaldo dalam mencetak ratusan gol. Pemain ini beberapa tahun berturut-turut selalu menjadi assist leader di Madrid sebelum ditransfer ke Arsenal di tahun 2013. Di Arsenal, peranannya sebagai playmaker makin bersinar, di mana ia banyak memberikan assist akurat untuk Giroud, Podolski, Walcott, dan striker Arsenal lainnya. Peranan Ozil sebagai playmaker di timnas Jerman pun hingga kini tidak tergantikan.
12. Zico
Zico adalah contoh seorang playmaker yang juga cukup sering mencetak gol. Sepanjang karirnya dari tahun 1971 hingga 1994, Zico mampu mencetak 192 gol dalam 334 penampilan. Ia menjadi jenderal lapangan tengah tim Samba dalam Piala Dunia 1978, di mana Brazil mampu mencapai peringkat ketiga. Selain memiliki visi dan kreativitas yang cukup bagus, Zico juga merupakan seorang eksekutor tendangan penalti dan tendangan bebas yang cukup handal.
11. Juan Veron
Gelandang Argentina berambut plontos ini adalah kunci sukses Lazio dalam memenangi scudetto pada musim 1999-2000. Bersama dengan Matias Almeyda, Pavel Nedved, dan Roberto Mancini; Veron mampu menciptakan sebuah barisan lini tengah yang sangat solid. Umpan-umpan jarak jauhnya sangat akurat, tendangan kerasnya juga kerap menjebol gawang lawan dari luar kotak penalti. Satu poin lagi, Veron juga merupakan penendang corner kick dan free kick yang sangat kompeten.
10. Kaka
Kaka adalah sosok yang sudah menjadi salah satu legenda hidup AC Milan, walaupun hingga saat ini masih aktif bermain. Ia mempersembahkan satu gelar Liga Italia dan satu trofi Liga Champion dalam periode pertamanya memperkuat Rossoneri dari tahun 2003 hingga 2009. Ia juga dua kali terpilih menjadi pemain terbaik Serie A dan dianugerahi gelar Ballon d'Or pada tahun 2007. Setelah sempat meredup di Real Madrid, Kaka kembali menunjukkan taringnya ketika kembali memperkuat AC Milan di tahun 2013.
9. Andrea Pirlo
Pirlo adalah contoh seorang playmaker ideal. Pemain ini selalu menjadi jenderal lini tengah di manapun ia bermain, baik di Reggina, Brescia, Inter Milan, AC Milan, Juventus, bahkan tim nasional Italia. Ketenangan dan keterampilan Pirlo berperan penting dalam membawa Italia keluar menjadi juara Piala Dunia 2006. Selain piawai mengolah bola, Pirlo juga memiliki kualitas leadership yang cukup baik, membuatnya sering dipercaya untuk menjadi seorang kapten tim.
8. Zvonimir Boban
Gelandang asal Kroasia ini menjadi sosok penting di jajaran gelandang AC Milan selama sebelas tahun, sejak tahun 1991 hingga 2002. Bersama tim nasional Kroasia, Boban juga mampu mengantarkan negaranya meraih posisi ketiga dalam Piala Dunia 1998. Karirnya di AC Milan cukup bergelimang prestasi, di mana Boban mampu memenangkan empat kali Serie A, satu gelar Liga Champions, dan tiga gelar Piala Super Italia.
7. Wesley Sneijder
Sneijder adalah pemain terbaik Belanda setelah era Dennis Bergkamp dan Patrick Kluivert. Pemain yang tumbuh di akademi Ajax Amsterdam ini memiliki kelebihan di banding playmaker lainnya, yaitu kemampuan untuk memberikan umpan jauh yang sangat akurat. Karir klubnya bersama Ajax, Inter Milan, dan Real Madrid menghasilkan banyak trofi maupun penghargaan individual. Tak hanya itu, Sneijder juga kerap mencetak gol-gol indah melalui tendangan bebas.
6. Iniesta
Tak banyak playmaker yang juga memiliki kecepatan sekaligus kemampuan dribbling sebaik Iniesta. Pemain ini adalah salah satu bagian dari Generasi Emas tim nasional Spanyol yang mampu memenangkan dua trofi Piala Eropa (2008 dan 2012) serta sebuah trofi Piala Dunia tahun 2010. Iniesta juga sangat bersinar di level klub bersama Barcelona. Selain berbagai catatan prestasi bersama tim, penghargaan individula yang diraihnya juga sangat banyak.
5. Xavi Hernandez
Xavi Hernandez adalah sosok yang berperan penting sebagai pusat serangan dalam sebuah pola serangan khas Barcelona yang disebut dengan "Tiki-Taka." Banyak kalangan yang menilai bahwa Xavi adalah sosok paling vital di Barcelona. Di usianya yang sudah lebih dari 30 tahun, posisinya sebagai pemain utama masih tidak tergantikan. Hampir sama seperti kebanyakan playmaker lain dalam daftar ini, Xavi juga dipercaya menjadi eksekutor bola-bola mati.
4. Lothar Matthaus
Lothar Matthaus adalah sosok yang memegang rekor sebagai pemain dengan catatan penampilan terbanyak di tim nasional Jerman. Ia juga merupakan legenda hidup raksasa Jerman, Bayern Munich, di mana ia memperkuat tim tersebut selama 12 tahun. Tak hanya dari lapangan tengah, Matthaus bahkan menjalani posisi sebagai playmaker walaupun ia diposisikan sebagai bek tengah di penghujung karirnya. Prestasi terbaik yang pernah diraihnya antara lain adalah juara Piala Dunia 1990 dan Ballon d'Or yang juga diraihnya pada tahun yang sama.
3. Ronaldinho
Ronaldinho tak hanya sekedar pemain bola, namun ia adalah seorang seniman lapangan hijau. Periode keemasannya dilalui ketika berkarir bersama Barcelona dari tahun 2003 hingga 2008. Dalam kurun waktu tersebut, Ronaldinho mampu meraih gelar La Liga dan Ballon d'Or. Di level tim nasional, pemain dengan kemampuan dribbling luar biasa ini mampu membantu Brazil menjadi juara Piala Dunia tahun 2002, juara Copa America 1999, dan juara Piala Libertadores tahun 2005.
2. Michel Platini
Tak hanya berperan sebagai seorang playmaker, Platini juga menjadi pencetak gol terbanyak untuk Juventus. Ia tiga kali mencatatkan diri sebagai top skorer Liga Italia, dan tiga kali pula memenangkan penghargaan Ballon d'Or. Gaya bermain Platini tidak terlalu jauh berbeda dengan kebanyakan playmaker dalam daftar ini, di mana ia memiliki kemampuan passing yang sangat akurat dan sering mencetak gol maupun assist dari bola-bola mati.
1. Johan Cruyff
Tak hanya sekedar playmaker, Johan Cruyff bisa disebut sebagai pelatih yang ikut bermain. Ia adalah dirigen skema total football yang membuat Ajax Amsterdam dan tim nasional Belanda merajai Eropa di tahun 1970-an. Jika kebanyakan playmaker ditempatkan sebagai gelandang tengah, Cruyff tidak memiliki posisi yang pasti. Ia terus menerus bergerak dan melakukan rotasi dengan pemain lainnya. Kemampuannya yang sangat baik inilah yang membuat Cruyff layak dianugerahi titel sebagai playmaker terbaik sepanjang sejarah.