Dunia sepakbola Asia cukup menarik untuk diikuti. Walaupun kompetisi di benua ini masih belum sehebat di Eropa atau Amerika Selatan, ada daya tarik tersendiri di dalamnya. Dalam artikel kali ini, IlmuBola akan membahas 15 penjaga gawang terbaik sepanjang masa yang berasal dari Asia. Beberapa nama dalam daftar ini bahkan pernah berlaga bersama beberapa klub di Liga Eropa.
Sekedar catatan tambahan, kami tidak memasukkan nama-nama penjaga gawang asal Australia, walaupun negara ini masuk dalam zona Asian Football Confederation (AFC). Kira-kira, siapakah kiper yang layak menyandang predikat sebagai yang terbaik di Asia? Temukan jawabannya dalam artikel berikut!
15. Lionel Lewis
Lionel Lewis adalah penjaga gawang asal Singapura yang bermain dalam periode 2001-2011. Pada tahun 2006, ia mencatat rekor sebagai satu-satunya pemain Asia Tenggara yang masuk nominasi penghargaan Asian Footballer of the Year. Lewis juga menunjukkan performa gemilang di Piala Tiger 2004, di mana ia membantu negaranya menjuarai turnamen tersebut sekaligus terpilih sebagai MVP. Total, Lewis bermain sebanyak 73 kali untuk timnas Singapura.
14. Peter Thangaraj
Thangaraj merupakan andalan timnas India selama hampir dua dekade. Ia mewakili negaranya di Olimpiade 1956 dan 1960, serta membantu negaranya memenangkan Asian Games tahun 1962 yang diselenggarakan di Jakarta. Tak hanya itu, Thangaraj juga terpilih sebagai kiper terbaik Asia tahun 1958. Tak hanya tangguh dalam menjaga gawangnya, ia juga memiliki kepemimpinan yang sangat bagus. Sepanjang karirnya, ia beberapa kali dipercaya mengkapteni timnas India.
13. Jiang Jin
Jiang Jin adalah kiper utama timnas Cina di Piala Dunia 2002. Walaupun penampilannya di turnamen tersebut tidak terlalu bagus dan kebobolan sembilan gol, ia masih layak menyandang gelar sebagai penjaga gawang Cina terbaik sepanjang masa. Prestasi terbaiknya adalah membantu negaranya memenangkan medali perunggu Asian Games 1998. Tak hanya itu, Jiang Jin juga tampil gemilang di Piala Asia 2000, di mana ia terpilih sebagai Best Goalkeeper dan memimpin negaranya mencapai babak semifinal.
12. Chow Chee Keong
Chow Chee Keong dijuluki sebagai "Asian Stainless Steel Gate" karena ketangguhannya sebagai seorang penjaga gawang. Berkewarganegaraan Malaysia, Chee Keong menghabiskan sebagian besar karir profesionalnya bermain di Liga Hongkong. Ia mengawali debutnya untuk timnas Malaysia pada usia 15 tahun, membuatnya memegang rekor sebagai pemain termuda Malaysia sepanjang masa. Tak hanya itu, Chow Chee Keong juga lima kali berturut-turut memenangkan gelar AFC's Best Goalkeeper dari tahun 1966 hingga 1970.
11. Roni Paslah
Tak banyak penjaga gawang yang berhasil menggagalkan tendangan penalti Pele, dan satu dari sedikit penjaga gawang tersebut adalah Roni Paslah. Bermain untuk timnas Indonesia dalam pertandingan persahabatan melawan Brazil pada tahun 1972, Paslah dengan sukses mem-blok eksekusi penalti yang dilakukan oleh sang legenda sepakbola. Ia tampil gemilang dalam pertandingan tersebut, dan berhasil membantu negaranya hanya kalah dari Brazil dengan skor 1-2.
10. Amer Shafi
Karena tubuhnya yang tinggi besar, Amer Shafi dijuluki sebagai "Ikan Paus dari Asia." Shafi adalah kiper utama timnas Jordania yang mengawali debutnya di tahun 2002. Walaupun bertubuh besar, ia sangat lincah dan kerap melakukan berbagai penyelamatan akrobatik. Ia bahkan sempat mendapat tawaran untuk bermain di Liga Eropa, namun menolaknya karena alasan keluarga. Penampilan terbaiknya bisa disaksikan dalam Piala Asia 2004 dan 2011.
9. Mansur Faqiryar
Mansur Faqiryar adalah kiper utama timnas Afghanistan yang mengawali karir sepakbolanya di klub amatir Jerman pada tahun 2005. Sejak saat itu, ia berkarir di klub-klub divisi bawah Liga Jerman seperti FC Oberneuland, Goslarer SC, dan VfB Oldenburg. Penampilannya mulai disorot publik ketika ia terpilih sebagai pemain terbaik SAFF 2013, sebuah turnamen sepakbola internasional yang diikuti oleh negara-negara Asia Selatan.
8. Ahmad Reza Abedzadeh
Ahmad Reza Abedzadeh adalah penjaga gawang nomor satu timnas Iran di Piala Dunia 1998. Dalam turnamen tersebut ia tampil cukup gemilang walaupun negaranya tersingkir di babak pertama. Karena kehebatannya sebagai seorang penjaga gawang, Abedzadeh dijuluki sebagai "Elang Asia." Ia juga dikenal sebagai seorang kiper yang tenang dan bisa memimpin para defender. Di level klub, Abedzadeh memenangkan enam gelar Liga Iran dan satu trofi Piala Champions Asia.
7. Noor Sabri
Noor Sabri akan selalu dikenang oleh fans sepakbola Asia karena penampilan heroiknya yang membantu timnas Irak menjuarai Piala Asia tahun 2007. Dalam turnamen ini, ia hanya kebobolan dua gol, sebuah rekor yang belum tertandingi oleh kiper Asia manapun. Tak hanya itu, ia juga sukses memimpin timnas Irak menduduki peringkat keempat dalam Olimpiade 2004. Sepanjang karirnya dalam periode 2002-2013, Sabri bermain dalam 94 pertandingan untuk negaranya.
6. Eiji Kawashima
Eiji Kawashima adalah salah satu kiper Asia tersukses yang berkarir di Eropa. Ia mengawali karirnya di luar Jepang pada tahun 2010 ketika bergabung dengan sebuah klub Liga Belgia, Lierse. Selama dua tahun bergabung bersama klub tersebut, ia dua kali pula terpilih sebagai Lierse S.K Player of the Year. Karirnya bersama timnas Jepang juga sangat luar biasa. Ia membantu negaranya memenangkan Piala Asia 2011, terpilih sebagai man of the match partai final turnamen tersebut, serta pernah menggagalkan tendangan penalti Frank Lampard dalam sebuah pertandingan persahabatan.
5. Yoshikatsu Kawaguchi
Yoshikatsu Kawaguchi sering dianggap sebagai salah satu
pesepakbola Jepang terbaik sepanjang masa. Ia mewakili negaranya dalam empat turnamen Piala Dunia dan memenangkan dua trofi Piala Asia. Tak hanya itu, Kawaguchi juga sempat bergabung dengan klub Premier League, Portsmouth, pada periode 2001 hingga 2003. Walaupun di klub tersebut ia lebih banyak dipakai sebagai kiper cadangan, namun Kawaguchi sangat dicintai oleh fans. Sepanjang karirnya, ia tampil dalam 116 pertandingan untuk timnas Jepang.
4. Ali Al-Habsi
Ali Al-Habsi mengawali karirnya di Eropa bersama sebuah klub Liga Norwegia, Lyn, di tahun 2003. Kiper asal Oman ini mendapat tempat di tim utama sejak musim debutnya, bahkan sempat terpilih sebagai Norwegian Goalkeeper of the Year tahun 2004. Karirnya sempat meredup ketika bergabung dengan Bolton Wanderers dan melejit lagi ketika pindah ke Wigan Athletic di tahun 2011. Ia membantu Wigan menjuarai Piala FA musim 2012-13 dan terpilih sebagai Wigan Athletic Player of the Year 2011. Tak hanya itu, selama berkarir di Wigan ia mampu menyelamatkan kira-kira 50 persen tendangan penalti, beberapa di antaranya diambil oleh pemain kelas dunia seperti Javier Hernandez, Carlos Tevez, dan Robin van Persie.
3. Naser Hejazi
Naser Hejazi adalah pesepakbola legendaris Iran yang bermain dalam periode 1968-1980. Ia tampil dalam satu turnamen Piala Dunia, dua Olimpiade, dan memenangkan dua trofi Piala Asia. Ia juga sempat menjalani masa trial bersama Manchester United selama beberapa bulan, namun gagal bergabung bersama klub tersebut karena masalah izin kerja. Sepanjang karirnya, Hejazi mewakili timnas Iran dalam 62 pertandingan internasional.
2. Mohamed Al-Deayea
Al-Deayea mengejutkan dunia ketika ia tampil gemilang di Piala Dunia 1994. Dalam turnamen tersebut, ia sukses membantu negaranya melaju hingga babak kedua, menyisihkan negara-negara yang lebih diunggulkan seperti Maroko dan Belgia. Sepanjang karirnya dari tahun 1989 hingga 2010, Al Deayea mewakili negaranya dalam empat turnamen Piala Dunia dan memenangkan satu trofi Piala Asia tahun 1996. Tak hanya itu, ia juga terpilih sebagai penjaga gawang Asia terbaik di abad ke-20 berdasarkan polling IFFHS.
1. Lee Woon-jae
Ketangguhan Lee Won-jae sebagai penjaga gawang adalah salah satu faktor penentu kesuksesan timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Dalam turnamen tersebut, Korea Selatan sukses melaju hingga babak semifinal, dan Lee Won-jae berperan besar ketika membantu negaranya mengalahkan Spanyol melalui adu penalti. Sepanjang karirnya dari tahun 1994 hingga 2002, Woon-jae tampil sebanyak 132 kali untuk negaranya, mencatat total 55 clean sheets. Ia juga terpilih sebagai K-League Most Valuable Player tahun 2008 ketika bermain untuk Suwon Bluewings.