Sweeper atau libero adalah posisi yang cukup unik. Tidak semua tim memiliki sweeper dalam formasinya, karena posisi ini sering dianggap tidak efektif dalam memperkuat pertahanan. Namun jika mampu dijalankan oleh pemain yang tepat, sweeper bisa menjadi titik penentu yang membuat sebuah tim tidak terkalahkan.
Seperti namanya, sweeper bertugas untuk 'menyapu' bola jauh-jauh dari pertahanan mereka. Seorang sweeper biasanya berposisi di belakang bek tengah, menjadi palang pintu pertahanan terakhir sebelum penjaga gawang. Tak hanya itu, seorang sweeper juga terkadang dituntut untuk mampu membangun serangan dari lini belakang, bahkan maju ke depan untuk mencetak gol. Nah, dalam artikel kali ini, IlmuBola akan menyajikan daftar 15 sweeper terbaik dalam sejarah sepakbola.
15. Klaus Augenthaler
Klaus Augenthaler adalah libero andalan Jerman Barat dalam periode 1983 hingga 1990. Pemain ini berduet bersama Jurgen Kohler sebagai center back, atau terkadang dipasang sebagai seorang sweeper. Augenthaler berperan penting dalam keberhasilan Jerman Barat memenangi Piala Dunia 1990. Pemain ini juga menghabiskan seluruh karirnya bermain untuk Bayern Munich dalam periode 1976-1991. Bersama Munich, Augenthaler memenangkan tujuh gelar Bundesliga dan tiga trofi DFB Pokal.
14. Frank de Boer
Tangguh dalam bertahan, memiliki skill leadership tinggi, dan dikenal sebagai seorang eksekutor bola-bola mati yang tangguh. Frank de Boer dianggap sebagai sosok sempurna pengganti Ronald Koeman. Ia dipercaya tampil sebagai pemain utama timnas Belanda dalam periode 1990-2004. Pada awalnya, ia berposisi sebagai seorang bek kiri, namun ternyata lebih efektif bermain sebagai center-back atau sweeper. Pemain ini juga dikenal sebagai sosok legendaris Ajax Amsterdam, di mana ia membantu klub ini memenangkan delapan gelar Eredivisie (tiga di antaranya sebagai pelatih) dan satu gelar Liga Champions.
13. Ciro Ferrara
Ciro Ferrara dikenal sebagai salah satu
pemain terbaik Juventus sepanjang sejarah. Ia bergabung bersama La Vecchia Signora dari tahun 1994 hingga tahun 2005. Sepanjang kurun waktu tersebut, Ferrara selalu dipercaya menjadi jenderal lini belakang Juventus. Gaya bermainnya yang lugas dan taktis membuatnya sangat dibenci oleh striker lawan. Ferrara juga memenangkan banyak gelar sepanjang karirnya, antara lain tujuh gelar Serie A, satu gelar Liga Champions, dan dua trofi Coppa Italia.
12. Laurent Blanc
Pada masa-masa keemasannya, Laurent Blanc dikenal sebagai seorang sweeper yang sangat tangguh. Ia adalah bek andalan timnas Perancis dalam turnamen Piala Dunia 1998, turnamen di mana Perancis keluar menjadi juara dunia. Tak hanya sukses berkarir di tanah kelahirannya, Blanc juga sempat bermain untuk klub-klub di Liga Eropa lainnya, seperti Manchester United, Barcelona, dan Inter Milan. Prestasi individual terbaiknya adalah ketika dinobatkan sebagai pemain Perancis terbaik tahun 1990.
11. Fernando Hierro
Fernando Hierro adalah sosok defender yang nyaris sempurna. Duetnya bersama Manuel Sanchis di akhir tahun 1990-an membuat Real Madrid menjadi salah satu tim dengan pertahanan yang sangat kokoh. Tak hanya itu, Hierro juga sangat sering mencetak gol melalui tendangan penalti maupun tendangan bebas. Selain tangguh dan memiliki kemampuan fisik yang bagus, Hierro juga memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga sangat efisien saat dimainkan sebagai seorang libero.
10. Armando Picchi
Armando Picchi adalah seorang sweeper yang dipercaya menjadi kapten tim terbaik Inter Milan sepanjang sejarah yang dikenal dengan nama "Grande Inter." Tim Grande Inter dipimpin di bawah pelatih Helenio Herrera di tahun 1960-an, mengadaptasi strategi super-defensif yang dikenal dengan nama catenaccio. Dalam strategi ini, tentu saja peran Picchi sebagai libero sangat krusial. Bersama Inter Milan, ia memenangkan tiga gelar Serie A dan dua trofi Piala Champions.
9. Billy Wright
Karena jenis permainan yang cenderung ofensif, tak banyak tim Inggris yang mengadopsi sistem sweeper dalam formasi mereka. Billy Wright adalah satu dari sedikit sweeper asal Inggris yang penampilannya sangat luar biasa. Ia menjadi andalan tim nasional Inggris dalam periode 1946-1959. Tak hanya itu, Wright juga menghabiskan seluruh karirnya bermain untuk Wolverhampton Wanderers. Ia berhasil memimpin Wolverhampton menjadi salah satu klub tersukses pada masanya, dengan memenangkan tiga gelar Liga Inggris dan satu trofi Piala FA.
8. El�as Figueroa
Elias Figueroa adalah seorang pemain yang dianggap sebagai salah satu pesepakbola Chile terbaik. Pemain ini bermain dalam periode 1964-1982. Tak hanya bermain di Liga Chile, Figueroa juga menuai banyak prestasi ketika bermain di Liga Brazil bersama Internacional dan di Liga Uruguay bersama Penarol. Pemain ini dikenal sebagai seorang sweeper yang elegan, tenang, namun sangat ahli dalam memotong umpan-umpan lawan dan menyusun serangan balik.
7. Ronald Koeman
Ronald Koeman adalah seorang pemain bertahan yang dipercaya mengawal lini belakang timnas Belanda di akhir tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an. Ia dikenal sebagai seorang defender dengan tendangan keras yang kerap menghasilkan gol, terutama melalui eksekusi set-pieces. Salah satu prestasi terbaik Koeman adalah memenangkan Euro 1988 bersama timnas Belanda. Di level klub, ia meraih banyak prestasi ketika bermain di PSV Barcelona, di antaranya memenangkan tiga gelar Liga Belanda, empat gelar La Liga, dan dua trofi Piala Champions.
6. Matthias Sammer
Matthias Sammer adalah sosok pemain bertahan yang sempurna. Ia tak hanya ahli dalam mengamankan pertahanan, namun juga memiliki passing akurat yang kerap berbuah gol. Tak hanya itu, Sammer sendiri cukup produktif dalam mencetak gol. Sepanjang karir profesionalnya, Sammer mencetak 84 gol dari 291 penampilan. Prestasi terbaiknya terjadi di tahun 1996, di mana ia menjuarai Liga Jerman bersama Borussia Dortmund, memenangkan Euro 1996 bersama timnas Jerman, dan dianugerahi gelar Ballon d'Or.
5. Gaetano Scirea
Scirea adalah salah satu libero pertama di dunia yang ikut berkontribusi aktif dalam membangun serangan timnya. Ia dianggap sebagai sosok yang menginspirasi banyak libero modern seperti Ronald Koeman dan Frank de Boer. Penampilannya yang gemilang di lini pertahanan membuat Scirea menjadi andalan timnas Italia maupun Juventus. Selama berkarir sebagai pesepakbola dalam periode 1972-1988, Scirea memenangkan satu trofi Piala Dunia, tujuh gelar Serie A, dan satu trofi Liga Champions.
4. Ruud Krol
Jika Johan Cruyff adalah pemain yang dipercaya sebagai jenderal penyerangan taktik total football, maka Ruud Krol adalah sosok jenderal lini pertahanan tim Oranje. Krol adalah salah satu legenda sepakbola Belanda, di mana ia berhasil menunjukkan performa yang menawan bersama timnas Belanda dan Ajax Amsterdam. Bersama Ajax, Krol memenangkan delapan gelar Liga Belanda dan tiga trofi Liga Champions yang dimenangkan secara berturut-turut.
3. Franco Baresi
Tak hanya berperan sebagai tonggak pertahanan timnas Italia dan AC Milan, Baresi juga merupakan seorang pemain yang menjadi tumpuan strategi counter-attack yang menjadi andalan kedua tim tersebut. Ia memang bertubuh kecil, namun sangat cepat dan cerdas dalam mengantisipasi serangan lawan. Wajar jika kemudian Baresi meraih banyak prestasi sebagai pemain Italia dan AC Milan, di antaranya adalah memenangkan satu trofi Piala Dunia, enam gelar Serie A, dan tiga trofi Liga Champions.
2. Daniel Passarella
Walaupun sering dianggap sebagai pemain yang sering bermain kotor, ketangguhan Daniel Passarella dalam mengawal lini belakang timnas Argentina tak perlu lagi diragukan. Ketangguhannya membuat banyak striker kelas dunia kesulitan membobol gawang Argentina, membuat negara ini sukses memenangi dua Piala Dunia tahun 1978 dan 1986. Tak hanya itu, dengan catatan 134 gol yang dicetaknya, Passarella merupakan salah satu sweeper yang paling banyak mencetak gol dalam sejarah sepakbola.
1. Franz Beckenbauer
Sempurna. Tak ada kata lain yang bisa menggambarkan kehebatan Franz Beckenbauer sebagai seorang sweeper. Ia tangguh dalam bertahan, pandai membangun serangan, dan memiliki leadership skill yang tinggi. Tak hanya skill bertahan seperti tackling, marking, dan heading; Beckenbauer juga memiliki skill menyerang yang sangat bagus, seperti passing, shooting, dan dribbling. Selain menjuarai Piala Dunia 1974 dan Euro 1972 bersama timnas Jerman Barat, Beckenbauer juga memenangkan empat gelar Bundesliga dan tiga trofi Liga Champions saat bermain untuk Bayern Munich.