Walaupun belum pernah meraih trofi bergengsi di ajang sepakbola internasional, timnas Swiss sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata. Negara ini telah menghasilkan banyak pesepakbola berbakat yang menjadi andalan klub-klub besar Eropa, seperti Stephane Chapuisat, Ciriaco Sforza, Phillipe Senderos, Xherdan Shaqiri, dan Alexander Frei.
Jika dibandingkan negara Eropa lain seperti Inggris, Perancis, Italia, Jerman, atau Belanda; jelas prestasi timnas Swiss masih kalah jauh. Namun tim ini memiliki prospek yang sangat bagus untuk tampil sebagai kekuatan baru sepakbola Eropa di masa depan.
15. Xherdan Shaqiri
Shaqiri mengawali debutnya sebagai pesepakbola profesional bersama FC Basel di tahun 2009, di usia 18 tahun. Pemain yang berposisi sebagai winger ini menyita perhatian publik karena skill individu dan tekniknya yang meyakinkan. Selama tiga tahun bermain untuk Basel, ia membantu klub tersebut memenangkan tiga gelar Liga Swiss. Karirnya diprediksi akan makin bersinar setelah Shaqiri pindah ke Bayern Munich pada tahun 2012 dengan nilai transfer 11 juta Euro.
14. Alain Geiger
Alain Geiger adalah seorang bek tengah yang bermain untuk timnas Swiss dari tahun 1980 hingga 1996. Walau posturnya tidak terlalu tinggi, ia dikenal sebagai seorang defender yang tangguh. Geiger merupakan pemain dengan caps terbanyak kedua untuk timnas Swiss, total mewakili negaranya dalam 112 pertandingan internasional. Di level klub, pemain ini menjuarai empat gelar Liga Swiss bersama tiga klub yang berbeda, Sion, Servette, dan Neuch�tel Xamax.
13. Hakan Yakin
Hakan Yakin adalah second striker Swiss keturunan Turki. Debutnya sebagai pemain profesional di tahun 1994 cukup mengesankan, di mana ia berhasil mencetak gol untuk Basel hanya 18 detik setelah masuk ke lapangan. Ia mulai bermain untuk timnas Swiss sejak tahun 2000 dan baru pensiun di tahun 2011. Selama sebelas tahun, ia mewakili negaranya dalam 87 pertandingan internasional dan mencetak 20 gol. Prestasi terbaiknya terjadi di tahun 2008, ketika ia terpilih sebagai Swiss Player of the Year sekaligus menjadi top skorer Swiss League Champion.
12. Valon Behrami
Valon Behrami menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai pesepakbola profesional bermain di Serie A Italia. Ia bergabung dengan Genoa di tahun 2003, ditransfer dari FC Lugano. Karirnya mulai bersinar ketika ia bermain untuk Lazio di tahun 2005, di mana secara rutin ia tampil sebagai starter dan menyumbangkan beberapa gol serta assists penting untuk klubnya. Behrami dikenal sebagai seorang gelandang yang komplit, visioner, energik, dan serba-bisa.
11. Philippe Senderos
Senderos sebenarnya adalah seorang defender yang bagus dan tangguh, namun sayang ia sangat sering dilanda cedera. Selama tujuh tahun bermain untuk Arsenal, ia hanya bermain dalam 84 pertandingan liga. Ia berkontribusi cukup besar dalam membantu Arsenal memenangkan Piala FA tahun 2005 ketika tampil memukau sebagai bek tengah yang mengisi posisi Sol Campbell. Senderos mewakili negaranya dalam dua Piala Dunia dan satu turnamen Euro.
10. Patrick M�ller
Patrick Muller adalah bagian dari generasi emas Olympique Lyonnais yang merajai kompetisi Ligue 1 dalam dekade pertama abad ke-21. Walaupun lebih sering digunakan sebagai pemain cadangan, Muller memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam membantu klubnya memenangkan lima gelar Ligue 1. Di level timnas, ia juga tampil cukup konsisten, mewakili negaranya dalam 89 pertandingan internasional dan mencetak tiga gol. Ia mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional di tahun 2010 bersama AS Monaco.
9. G�khan Inler
Bersama Marek Hamsik, Inler menjadikan lini tengah Napoli sebagai salah satu yang terkuat di kompetisi Serie A dalam tiga tahun terakhir. Ia adalah tipikal seorang gelandang jangkar pekerja keras, berstamina tinggi, dan sama baiknya dalam bertahan maupun menyerang. Bersama Napoli, Inler memenangkan dua Coppa Italia di tahun 2012 dan 2014. Ia mengawali debutnya untuk timnas Swiss di tahun 2006 dan masuk ke dalam skuad Piala Dunia 2010.
8. K�bi Kuhn
Tak hanya sukses sebagai seorang pesepakbola, Jakob "Kobi" Kuhn juga dikenal sebagai seorang manajer sepakbola yang disegani. Ia merupakan pemain legendaris FC Zurich yang bermain dalam periode 1961 hingga 1977. Bermain sebagai seorang gelandang, Kuhn dipercaya tampil sebagai kapten dan mempersembahkan enam gelar Liga Swiss untuk klub ini. Sepanjang karirnya, ia mencetak lima gol dalam 63 pertandingan bersama timnas Swiss.
7. Johann Vogel
Johann Vogel merupakan gelandang andalan PSV Eindhoven di awal tahun 2000-an. Bersama dengan Mark van Bommel dan Phillip Cocu, ia menjadikan lini tengah PSV sebagai yang terkuat di kompetisi Liga Belanda. Selama enam tahun bermain untuk klub tersebut, Vogel memenangkan empat gelar Eredivisie, tiga Johan Cruijff-schaal, dan satu KNVB Cup. Tak hanya itu, ia bahkan terpilih sebagai Dutch Footballer of the Year pada tahun 2001.
6. Ciriaco Sforza
Ciriaco Sforza adalah bintang timnas Swiss di pertengahan tahun 1990-an. Selain bisa bermain sebagai seorang gelandang, Sforza juga sering diposisikan sebagai seorang sweeper. Penampilan terbaiknya terjadi di musim 1997-98, di mana ia membantu Kaiserslautern menjuarai Bundesliga. Ia kembali mengulang prestasi yang sama di tahun 2001 bersama Bayern Munich, walaupun kali tersebut ia lebih sering bermain sebagai pemain cadangan. Sepanjang karirnya, Sforza mewakili negaranya dalam 79 pertandingan internasional dan mencetak tujuh gol.
5. Kubilay T�rkyilmaz
Dengan 34 gol yang dicetaknya, Kubilay T�rkyilmaz adalah top skorer kedua timnas Swiss sepanjang masa. Pemain ini merupakan striker nomor satu timnas Swiss di tahun 1990-an, mewakili negaranya dalam turnamen Euro 1996. Dalam turnamen tersebut, T�rkyilmaz menolak untuk tampil dalam pertandingan melawan Turki yang merupakan tanah kelahirannya. Prestasi terbaiknya di level klub adalah memenangkan dua gelar Liga Swiss bersama Grasshopper dan satu gelar Liga Turki bersama Galatasaray.
4. Heinz Hermann
Heinz Hermann adalah seorang gelandang yang bermain dalam periode 1977-1999. Dengan total 118 penampilan, ia merupakan pemain Swiss dengan jumlah caps terbanyak. Hermann dianggap sebagai salah satu pemain legendaris, terutama menilik keberhasilannya memenangkan penghargaan Swiss Footballer of the Year selama lima tahun berturut-turut. Sepanjang karirnya, ia memenangkan tujuh gelar Liga Swiss bersama tiga klub yang berbeda; Grasshopper Club Z�rich, Neuch�tel Xamax, dan FC Aarau.
3. Alexander Frei
Dengan total 42 gol yang dicetak dalam 84 pertandingan, Alexander Frei adalah top skorer timnas Swiss sepanjang masa. Striker ini mengawali karirnya pada tahun 1997, namun baru menunjukkan performa terbaiknya di tahun 2001 ketika bermain untuk Servette FC. Frei sempat bermain di luar Swiss bersama Rennes dan Borussia Dortmund. Di Rennes FC, ia menjadi top skorer Liga Perancis musim 2004-05. Ketika kembali bermain di Liga Swiss bersama FC Basel pada tahun 2009, Frei menjalani periode terbaik dalam karirnya. Ia membantu klubnya menjuarai Liga Swiss selama empat tahun berturut-turut dan dua kali menjadi top skorer turnamen tersebut.
2. Stephan Lichtsteiner
Lichtsteiner merupakan bagian dari salah satu tim terbaik Juventus sepanjang masa yang mendominasi kompetisi Serie A dalam tiga musim terakhir. Dibeli dari Lazio pada tahun 2011, Lichsteiner menunjukkan performa yang solid sebagai seorang bek kanan. Posisinya hampir tidak tergantikan dan ia juga sangat jarang absen. Ia merupakan salah satu elemen kunci yang membantu Juventus menguasai Serie A selama tiga musim berturut-turut. Karena staminanya dan work-ratenya yang tinggi, Lichsteiner dijuluki dengan nama "Swiss Express."
1. St�phane Chapuisat
Stephane Chapuisat adalah eks striker yang layak disebut sebagai pesepakbola Swiss terbaik sepanjang masa. Ia berkontribusi besar dalam membantu Borussia Dortmund memenangkan dua gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions di pertengahan tahun 1990-an. Tak hanya itu, ia juga mewakili negaranya dalam Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 1996 serta 2004. Selama 15 tahun bermain untuk timnas Swiss, Chapuisat mencetak 21 gol dalam 103 penampilan.