Dalam dunia sepakbola, kita terkadang menemui beberapa pemain yang sangat loyal terhadap klubnya. Mereka menghabiskan puluhan tahun karirnya, bermain dalam ratusan pertandingan hanya untuk satu klub saja. Tak heran jika kemudian pemain jenis ini sangat dikagumi oleh fans suatu klub, bahkan tak jarang dianggap sebagai seorang legenda.
Dalam artikel ini, IlmuBola memberikan daftar 15 pesepakbola paling loyal sepanjang sejarah. Untuk masuk ke dalam daftar ini, seorang pemain hanya boleh memperkuat satu klub sepanjang karirnya. Oleh karena itu, kami tak memasukkan nama Javier Zanetti, walaupun ia menghabiskan puluhan tahun bergabung bersama Inter Milan. Kami juga dengan berat hati tidak memasukkan nama-nama seperti Klaus Augenthaler, Bill Foulkes, Nat Lofthouse, Giuseppe Bergomi, Manuel Sanchis dan banyak pemain lainnya karena dari segi prestasi, skill individu, ataupun durasi bermain untuk klub tersebut, mereka masih kalah dari beberapa nama yang ada dalam daftar ini.
15. Sepp Maier (Bayern Munich, 1965-1980)
Sepp Maier adalah kiper legendaris Jerman dan Bayern Munich. Kedua tim tersebut merajai persepakbolaan dunia di tahun 1970-an. Bersama pemain-pemain handal seperti Gerd Muller dan Franz Beckenbauer, Maier membantu Bayern Munich memenangkan tiga Piala Champions berturut-turut. Tak hanya itu, Muller juga mencatat rekor yang tidak terpecahkan hingga saat ini, yaitu tampil dalam 442 pertandingan Bundesliga secara berturut-turut, dari tahun 1966 hingga 1979.
14. Rog�rio Ceni (Sao Paulo, 1992-sekarang)
Rogerio Ceni sering dianggap sebagai salah satu kiper terbaik Amerika Selatan. Tak hanya memiliki refleks dan kelincahan yang bagus, ia juga mencatat rekor sebagai kiper paling banyak mencetak gol di dunia. Seluruh gol yang dicetak oleh Rogerio Ceni berasal dari tendangan bebas atau tendangan penalti. Selama bergabung dengan Sao Paulo, Ceni sudah memenangkan tiga gelar Liga Brazil, dua Copa Libertadores, dua Piala Interkontinental, dan satu FIFA Club World Cup. Ia juga dua kali terpilih sebagai Brazilian Footballer of the Year.
13. Sandro Mazzola (Inter Milan, 1961-1977)
Sandro Mazzola adalah pemain paling menonjol dari La Grande Inter, tim yang dianggap sebagai generasi terbaik Inter Milan. Berposisi sebagai seorang striker, Mazzola membantu timnya memenangkan empat gelar Serie A, dua Piala Champions, dan dua Piala Interkontinental. Selain produktif dalam mencetak gol, Mazzola juga memiliki visi, kreativitas, dan passing yang luar biasa; membuatnya sering dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang.
12. Tony Adams (Arsenal, 1983-2002)
Tony Adams menghabiskan 19 tahun karirnya sebagai pesepakbola profesional bermain untuk Arsenal. Ia tak hanya dikenal sebagai bek tengah yang tangguh, namun juga sosok yang memiliki kualitas kepemimpinan luar biasa. Ia merupakan kapten Arsenal saat klub ini mencapai masa kejayaannya di akhir tahun 1990-an. Di The Gunners, Adams memenangkan tiga gelar Premier League, tiga Piala FA, dan satu Winners' Cup. Ia juga terpilih sebagai PFA Young Player of the Year pada tahun 1987.
11. Fritz Walter (1. FC Kaiserslautern, 1937-1959)
Karena kontribusinya yang sangat besar, nama Fritz Walter digunakan sebagai nama stadion klub Kaiserslautern. Striker legendaris ini bermain untuk klub tersebut selama 22 tahun, mempersembahkan dua gelar Liga Jerman untuk Lautern. Tak hanya itu, ia juga membantu negaranya memenangkan turnamen Piala Dunia 1954. Selama bermain untuk Kaiserslautern, Fritz Walter menorehkan catatan gol yang sangat impresif, 380 gol dalam 411 pertandingan.
10. Steven Gerrard (Liverpool, 1998-sekarang)
Loyalitas Steven Gerrard untuk tetap bertahan di Liverpool patut mendapat pujian. Ia sempat mendapat pinangan dari berbagai klub besar Eropa, seperti Inter Milan, Real Madrid, dan Barcelona; namun tetap bersikukuh bermain untuk The Reds. Di klub ini, Gerrard lebih dari sekedar kapten. Ia adalah inspirator dan energi tim, sosok yang selalu menyelamatkan Liverpool di saat-saat genting. Bersama Liverpool, Gerrard sudah memenangkan dua Piala FA, tiga Piala Liga, satu trofi Liga Champions, satu Piala FA, dan satu UEFA Super Cup.
9. Carles Puyol (Barcelona, 1999-2014)
Sosok Carles Puyol di lini pertahanan Barcelona berperan besar dalam membantu klub ini memenangkan banyak gelar. Memang, namanya kerap diabaikan karena Barcelona memiliki banyak bintang dengan gaya bermain yang sangat indah dan menonjol, seperti Messi, Ronaldinho, dan Iniesta. Namun disaat tim musuh mulai melancarkan serangan, Puyol-lah yang diandalkan. Ia adalah contoh sempurna seorang defender. Puyol sangat cepat, kuat, namun juga lincah. Kualitas kepemimpinannya yang luar biasa juga membuat Puyol dipercaya tampil sebagai kapten Barcelona selama beberapa tahun.
8. Iker Casillas (Real Madrid, 1999-sekarang)
Casillas tak hanya merupakan seorang kiper yang handal, namun juga merupakan seorang panutan bagi rekan-rekannya. Ia mengawali debutnya di tahun 1998, menggantikan sosok kiper legendaris Jerman, Bodo Illgner. Satu tahun setelah penampilan debutnya, Casillas sudah tampil secara reguler sebagai kiper nomor satu Real Madrid. Selama bergabung dengan klub ini, Casillas sudah meraih lima gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, serta dua Copa del Rey. Ia juga lima kali berturut-turut terpilih sebagai IFFHS World's Best Goalkeeper.
7. Francesco Totti (AS Roma, 1992-sekarang)
Walaupun jumlah trofi yang dimenangkannya kalah banyak dari sebagian besar pemain di daftar ini, nama Francesco Totti sama sekali tidak bisa diabaikan jika kita berbicara tentang loyalitas di dunia sepakbola. Striker asal Italia ini mengawali debutnya di usia 16 tahun, dan di usia 18 tahun ia sudah tampil secara reguler sebagai starter. Karena loyalitas dan kontribusinya, Totti dijuluki oleh para fans sebagai "Pangeran Roma." Sepanjang 22 tahun karirnya bersama Roma, Totti sudah memenangkan satu gelar Serie A dan dua Coppa Italia. Ia juga lima kali terpilih sebagai Italian Footballer of the Year dan menjadi top skorer Serie A di musim 2006-07.
6. Lev Yashin (Dynamo Moscow, 1949-1971)
Lev Yashin, nama yang sering dianggap sebagai kiper terbaik dalam sejarah sepakbola, ternyata juga merupakan sosok yang sangat loyal. Ia menghabiskan 22 tahun karirnya bersama Dynamo Moscow, memenangkan empat gelar Soviet Top League dan tiga trofi Soviet Cup. Ia juga mencatat sebuah prestasi spesial ketika memenangkan Ballon d'or di tahun 1963. Sepanjang karirnya, Yashin bermain dalam lebih 800 pertandingan, mencatat 270 clean sheets, dan menyelamatkan sekitar 150 tendangan penalti.
5. Xavi (Barcelona, 1998-sekarang)
Berbicara soal loyalitas, Xavi adalah playmaker paling loyal dalam sejarah Barcelona. Sejak debutnya di tahun 1998, Xavi terus menunjukkan permainan yang konsisten. Perlahan tapi pasti, ia mulai mendapatkan tempat di tim utama Barcelona yang penuh bintang. Selama 16 tahun berkarir bersama El Barca, Xavi sudah memenangkan banyak gelar, di antaranya tujuh La Liga, tiga trofi Liga Champions, dan dua FIFA Club World Cup.
4. Paul Scholes (Manchester United, 1994-2013)
Scholes adalah salah satu gelandang Inggris dengan performa paling konsisten. Ia bisa menyerang dan bertahan sama baiknya, dapat berperan sebagai seorang playmaker, serta sering mencetak gol-gol penting. Dibina langsung sejak muda oleh Sir Alex Ferguson, Scholes merupakan salah satu kunci sukses terbesar Manchester United dalam dua dekade terakhir. Ia membantu klubnya memenangkan banyak gelar, di antaranya 11 gelar Premier League, tiga FA Cup, dan dua trofi Liga Champions.
3. Franco Baresi (AC Milan, 1977-1997)
Franco Baresi adalah sosok defender yang luar biasa berbakat. Tubuhnya tidak terlalu tinggi, namun ia sangat tangguh dalam bertahan. Kemampuan antisipasi dan kecerdasanya dalam membaca serangan lawan sulit ditandingi oleh defender manapun. Selama bermain untuk AC Milan, Baresi mempersembahkan lima gelar Serie A, tiga trofi Liga Champions, dan dua Piala Interkontinental. Karena kontribusinya yang luar biasa, Baresi dianugerahi gelar sebagai Milan's Player of the Century dalam sebuah voting yang diselenggarakan pada tahun 1999.
2. Ryan Giggs (Manchester United, 1990-2014)
Ryan Giggs adalah seorang legenda yang memiliki kontribusi besar bagi Manchester United. Berposisi sebagai sayap kiri, Giggs banyak dipuji karena dribbling, kreativitas, dan visinya yang sempurna. Tak hanya itu, ia juga memegang rekor sebagai pemain dengan jumlah assists terbanyak di Premier League, dengan total 271 assists. Sebelum pensiun di tahun 2014, Giggs mempersembahkan banyak gelar untuk Manchester United, antara lain 13 gelar Premier League, empat FA Cup, dua trofi Liga Champions, dan satu FIFA Club World Cup.
1. Paolo Maldini (AC Milan, 1984-2009)
Berbicara soal loyalitas, Paolo Maldini adalah yang nomor satu dalam sejarah sepakbola. Ia menghabiskan 25 tahun dalam karirnya bergabung bersama AC Milan. Tak hanya itu, ia juga menjadi kapten klub ini selama 15 tahun. Selain loyalitas dan kualitas kepemimpinannya, Maldini juga dipuji karena kualitasnya sebagai seorang defender. Ia sangat tangguh, cerdas, serta memiliki kemampuan tackling, marking, dan heading sempurna. Maldini memiliki kontribusi yang luar biasa dalam membuat Milan menjadi salah satu klub terbesar di dunia, mempersembahkan tujuh gelar Serie A, lima trofi Liga Champions, dan dua Piala Interkontinental.