Super-sub adalah istilah yang diberikan khusus untuk pemain pengganti yang kerap masuk di tengah-tengah pertandingan, menyelamatkan tim dari kekalahan, atau bahkan membalikkan keadaan dan membuat timnya memenangkan pertandingan. Mereka jarang dimainkan sebagai starter, namun tetap mampu tampil memikat walaupun tidak bermain selama 90 menit penuh.
Siapa sajakah pemain sepakbola yang layak mendapat gelar sebagai super-sub terbaik sepanjang masa? Pertanyaan inilah yang akan coba dijawab dalam artikel IlmuBola kali ini. Saya yakin anda masih bisa mengingat momen-momen dramatis yang diciptakan oleh Olivier Bierhoff, Javier Hernandez, atau Ole Gunnar Solskjaer sepanjang karir mereka.
15. Javier Hernandez
Javier Hernandez adalah seorang striker muda asal Meksiko yang kerap menyelamatkan Manchester United dari kekalahan. Walaupun tidak nyaman dengan perannya sebagai seorang super-sub dan menginginkan lebih banyak kesempatan tampil sebagai starter, pemain ini selalu menjadi senjata rahasia Manchester United di saat duet utama, Wayne Rooney dan Robin van Persie, gagal mencetak gol. Kita lihat saja apakah kira-kira Chicharito akan terus mempertahankan status sebagai super-sub di masa depan.
14. Dieter Muller
Di era 1970-an, lini depan tim nasional Jerman didominasi oleh sosok striker yang nyaris sempurna, Gerd Muller. Hal ini membuat beberapa striker lain seperti Dieter Muller sangat jarang mendapat kesempatan tampil. Walaupun demikian, ia berhasil membuat keajaiban di babak semifinal Euro 1976. Dalam pertandingan melawan Yugoslavia, Jerman tertinggal 2-1 dan tinggal 11 menit yang tersisa. Pelatih tim memasukkan Muller dari bangku cadangan, dan ternyata ia berhasil mencetak gol untuk membawa pertandingan menuju extra time. Dalam extra-time tersebut, Muller berhasil mencetak tambahan dua gol dan membawa Jerman Barat melaju ke babak final.
13. Edin Dzeko
Di awal karirnya bersama Manchester City, Dzeko lebih banyak dimainkan sebagai pemain pemain cadangan karena kalah bersaing dengan duet utama, Carlos Tevez dan Sergio Aguero. Pemain asal Bosnia ini juga sempat diragukan kemampuannya untuk beradaptasi dengan iklim sepakbola Inggris yang sangat kompetitif. Walaupun demikian, ia tetap konsisten mencetak gol walaupun dimainkan sebagai pemain pengganti. Di musim pertengahan musim 2012-2013, enam dari total tujuh gol Dzeko dicetaknya ketika bermain sebagai pemain cadangan.
12. Michael Owen
Walaupun sempat menikmati posisi sebagai striker nomor satu yang tak tergantikan ketika bermain untuk Liverpool, Michael Owen harus puas dianggap sebagai pemain super-sub di Real Madrid dan Manchester United. Di Madrid, ia kalah bersaing dengan duet Ronaldo dan Raul Gonzalez. Walaupun demikian, ia berhasil mencetak banyak gol. Di musim 2004-2005, Owen bahkan berhasil mencetak 13 gol, dengan rasio perbandingan antara gol dan jumlah menit bermain paling tinggi di La Liga. Bersama Manchester United, Owen juga beberapa kali mencetak gol sebagai pemain pengganti, salah satunya adalah gol menit terakhir yang membawa Manchester United mengalahkan Manchester City di musim 2009-2010.
11. Salomon Kalou
Pemain sayap asal Pantai Gading ini adalah spesialis super-sub yang mengantarkan Chelsea memenangkan banyak gelar. Ia memang diproyeksikan sebagai pemain pengganti untuk Juan Mata, Ramires, dan Fernando Torres. Untung saja, Salomon Kalou adalah seorang gelandang serba bisa yang bisa bermain di berbagai posisi. Selama bermain di Chelsea, Kalou tampil lebih dalam 100 pertandingan sebagai seorang pemain pengganti. Ia membantu The Blues meraih satu trofi Premier League, empat trofi FA Cup, dan satu trofi Liga Champions.
10. Lars Ricken
Lars Ricken adalah seorang gelandang Jerman yang menghabiskan seluruh karir sepakbolanya bersama Borussia Dortmund. Walaupun memiliki kemampuan yang cukup bagus, Ricken sangat jarang dimainkan sebagai pemain utama. Namun demikian, kontribusinya untuk Dortmund cukup besar. Ia mencetak sebuah gol penting yang membawa Dortmund mengalahkan Juventus di final Liga Champions tahun 1997. Hebatnya lagi, gol tersebut dicetak hanya 16 detik setelah ia masuk sebagai pemain pengganti.
9. Tore Andre Flo
Tore Andre Flo adalah seorang striker jangkung asal Norwegia yang memiliki keunggulan dalam mencetak gol dengan sundulan kepala. Ia dibeli dari klub Norwegia, Brann, namun kesulitan mendapat tempat utama sebagai starter karena posisi tersebut sudah dikuasai secara mutlak oleh Gianfranco Zola, Gianluca Vialli, dan Mark Hughes. Walaupun demikian, Flo masih sering memeberikan kontribusi besar dengan mencetak gol dari bangku cadangan. Dari total 50 gol yang dicetaknya untuk Chelsea, 13 dibuat ketika ia tampil sebagai pemain cadangan.
8. Nwankwo Kanu
Selama bermain untuk Arsenal dari tahun 1999 hingga 2004, Kanu memang bukanlah striker pilihan pertama coach Arsene Wenger. Ia lebih banyak tampil sebagai pemain pelapis untuk Dennis Bergkamp, Nicolas Anelka, atau Thierry Henry. Meskipun demikian, Kanu berhasil memanfaatkan setiap menit yang ia miliki dengan baik. Penampilan terbaiknya sebagai super-sub terjadi dalam pertandingan melawan Chelsea di musim 1999-2000, di mana ia mampu mencetak hattrick dalam waktu 15 menit setelah masuk ke lapangan sebagai seorang pemain pengganti. Karena kontribusinya yang cukup besar, Kanu sering dianggap sebagai salah satu
striker Arsenal terbaik sepanjang masa.
7. Roger Milla
Karena usianya yang sudah tua, Roger Milla dianggap tidak memiliki stamina yang cukup untuk tampil selama 90 menit. Walaupun demikian, striker Kamerun ini kerap membuat kejutan dari bangku cadangan. Ia selalu dimainkan sebagai pemain cadangan dalam lima pertandingan Kamerun di Piala Dunia 1990, namun berhasil mencetak empat gol. Ia kembali mencetak satu gol di Piala Dunia 1994 sebagai pemain cadangan ketika berusia 42 tahun, sekaligus menjadi pemain tertua yang pernah mencetak gol dalam turnamen Piala Dunia.
6. Alvaro Recoba
Recoba lebih banyak dimainkan sebagai pemain cadangan karena ia rawan cedera. Penyerang asal Uruguay ini memang memiliki cedera berkepanjangan yang cukup parah, yang membuatnya tidak bisa tampil seratus persen. Apalagi saat itu Inter sudah memiliki banyak striker kelas dunia seperti Christian Vieri dan Ronaldo. Ketika ia diberi kesempatan tampil, Recoba kerap membuat fans Inter bersorak gembira karena ia sangat sering mencetak gol indah, terutama melalui tendangan bebas atau tendangan jarak jauh.
5. G�nter Netzer
Gunter Netzer adalah seorang pemain yang bersinar bersama Borrusia Moenchengladbach dan Real Madrid. Ia meraih banyak trofi bersama kedua klub tersebut, walaupun tidak terlalu sering dimainkan sebagai starter. Salah satu penampilannya yang paling mengesankan sebagai super-sub adalah dalam pertandingan final Piala Jerman tahun 1973. Saat itu, ibu Netzer baru saja meninggal dunia. Netzer dianggap masih berduka, sehingga ia dibangkucadangkan oleh sang pelatih. Hebatnya, ketika ia diberi kesempatan tampil, ia berhasil mencetak satu gol yang memastikan kemenangan Gladbach dalam turnamen tersebut.
4. Jermain Defoe
Jermain Defoe memegang rekor sebagai super-sub terbanyak yang mencetak gol di Premier League dan tim nasional Inggris. Di Premier League, striker ini mencetak 20 gol ketika tampil sebagai pemain cadangan. Bersama The Three Lions, Defoe juga menjadi pemain terbanyak yang mencetak gol ketika tampil sebagai pemain pengganti, dengan total tujuh gol. Walaupun demikian, banyak yang menilai bahwa sebenarnya Defoe cukup kompeten tampil sebagai pemain starter, baik di level club maupun tim nasional.
3. David Fairclough
Fairclough adalah bagian dari generasi emas Liverpool di tahun 1970-an dan 1980-an. Walaupun memiliki talenta dan skill yang cukup bagus, ia harus puas menyandang status sebagai pemain pelapis untuk Kevin Keegan dan John Toshack. Hal ini tak lantas membuat Fairclough tidak memberikan penampilan terbaiknya untuk Liverpool. Ia bahkan bisa mencetak 18 gol dari 62 penampilannya sebagai pemain cadangan. Salah satu momen terbaiknya adalah ketika mencetak gol di menit-menit akhir dalam final Piala Champions 1977 melawan Saint Etienne.
2. Oliver Bierhoff
Gol-gol Oliver Bierhoff di menit-menit terakhir kerap membuat tim nasional Jerman Barat memenangkan pertandingan. Sepanjang karirnya bersama tim Panser, Bierhoff lebih banyak diproyeksikan sebagai pemain pengganti untuk duet Jurgen Klinsmann dan Rudi Voller. Penampilan terbaiknya terjadi di Euro 96, dalam pertandingan final melawan Republik Ceko. Tampil sebagai pemain pengganti, Bierhoff mencetak gol di menit-menit akhir sekaligus membawa Jerman menang 2-1 dan menjadi juara dalam turnamen tersebut.
1. Ole Gunnar Solskjaer
Gelar super-sub terbaik dalam sejarah sepakbola tampaknya sangat pantas diberikan kepada Ole Gunnar Solskjaer. Striker asal Norwegia ini adalah salah satu striker yang paling produktif dalam mencetak gol ketika tampil sebagai pemain pengganti. Momen-momen paling berkesan yang pernah dibuat oleh Solskjaer adalah saat mencetak gol injury time di final Liga Champions 1998-1999 yang membawa Manchester United menang dengan skor 2-1. Ia juga pernah mencetak empat gol dalam waktu 19 menit setelah tampil sebagai pemain pengganti dalam pertandingan melawan Nottingham Forest bulan Februari 1999.