Sampdoria memang bukan klub elit Serie A. Secara prestasi, klub ini masih kalah dari Juventus, Inter Milan, maupun AC Milan. Bahkan, jumlah trofi yang mereka menangkan masih kalah dari Napoli, Fiorentina, dan Torino. Namun jangan salah, Sampdoria sempat menjadi salah satu kekuatan terbesar sepakbola Italia di akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Dalam periode tersebut, Sampdoria memenangkan satu gelar Serie A, empat trofi Coppa Italia, dan satu Winners' Cup.
Dalam artikel ini, IlmuBola akan membahas 15 pesepakbola terbaik yang pernah bermain untuk Sampdoria dan menampilkan performa menawan. Siapa sajakah mereka? Berikut daftarnya:
15. Sini�a Mihajlovic
Sinisa Mihajlovic adalah seorang bek tengah yang terkenal karena kemampuannya mencetak gol melalui bola-bola mati. Ia memiliki kaki kiri yang kuat, tendangan yang sangat keras, hampir sama sosok Roberto Carlos dari Brazil. Mihajlovic bergabung dengan Sampdoria pada tahun 1994. Partai debutnya berlangsung dengan gemilang, di mana ia berhasil mencetak gol dari tendangan bebas. Total, Mihajlovic mencetak 12 gol dalam 112 penampilan bersama Sampdoria sebelum pindah ke Lazio pada tahun 1998.
14. Giampaolo Pazzini
Giampaolo Pazzini adalah striker asal Italia yang dijuluki "The Mad Man," dikenal sebagai striker dengan pergerakan tanpa bola dan kemampuan finishing yang bagus. Ia bergabung bersama Sampdoria selama dua tahun dalam periode 2009-2011. Di Sampdoria, Pazzini membentuk duet striker mematikan bersama Antonio Cassano, mencetak banyak gol dan membawa Sampdoria bertahan di Serie A. Di musim 2010-11, Pazzini mencetak 19 gol sekaligus menjadi top skorer ketiga Serie A.
13. Antonio Cassano
Antonio Cassano dikenal sebagai seorang pemain berstamina tinggi, kreatif, dan visioner. Posisi utamanya adalah sebagai seorang second striker, namun ia juga bisa dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang. Cassano bergabung bersama Sampdoria di tahun 2007 setelah gagal mendapat tempat utama di Real Madrid. Di Sampdoria, ia berduet bersama Giampaolo Pazzini. Duet mereka berdua dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Serie A, bahkan dianggap sekelas dengan duet Roberto Mancini-Gianluca Vialli yang memimpin Sampdoria merajai kompetisi Serie A di awal tahun 1990-an.
12. Angelo Palombo
Angelo Palombo adalah salah satu pemain Sampdoria paling loyal yang masuk dalam daftar ini. Mengawali debutnya pada tahun 2002, Palombo belum pernah pindah ke klub lain selain Sampdoria. Ia hanya sempat menjalani masa satu tahun sebagai pemain pinjaman di Inter Milan pada tahun 2012 dan hanya bermain dalam tiga pertandingan untuk klub tersebut. Penampilannya yang stabil bersama Sampdoria membuat Palombo secara reguler dipanggil untuk bermain bersama timnas Italia, bahkan ikut mewakili negaranya dalam Piala Dunia 2010.
11. Sergio Volpi
Volpi direkrut Sampdoria dari Piacenza pada tahun 2002. Berposisi sebagai gelandang tengah, Volpi dikenal sebagai pemain yang tidak terlalu menonjol namun menunjukkan performa yang konsisten. Ia bermain untuk Sampdoria selama enam tahun, mencetak total 28 gol dalam 193 penampilan. Penampilannya yang bagus bersama Sampdoria membuat Volpi dua kali diberi kesempatan bermain untuk timnas Italia.
10. Francesco Flachi
Flachi adalah striker nomor satu Sampdoria di awal tahun 2000an. Ia bermain bersama Il Samp saat klub ini berkompetisi di Serie B. Penampilannya sangat konsisten, dan ia selalu mencetak banyak gol dan membantu Sampdoria meraih promosi ke Serie A pada musim 2002-03. Karena jasanya yang besar pada klub, fans Sampdoria menjuluki Flachi sebagai "Saviour of the Homeland." Total, Flachi mencetak 107 gol dalam 205 penampilan bersama Sampdoria.
9. Ruud Gullit
Ruud Gullit adalah pemain legendaris yang bisa bermain di berbagai macam posisi. Ia bergabung bersama Sampdoria dalam periode 1993-1994 dan 1994-1995 setelah menjalani karir yang sangat gemilang di AC Milan. Dua tahun bermain untuk Sampdoria, Gullit membantu klub ini memenangkan satu trofi Coppa Italia. Gullit menunjukkan performa yang sangat bagus di Sampdoria di bawah kepelatihan Sven-Goran Eriksson sebelum pindah ke Chelsea pada tahun 1995 dengan status bebas transfer.
8. Toninho Cerezo
Toninho Cerezo dikenal sebagai salah satu
gelandang Brazil terbaik sepanjang masa. Ia bergabung bersama Sampdoria dalam periode 1986-1992, memenangkan satu gelar Serie A, dua trofi Coppa Italia, dan satu Winners' Cup. Sepanjang karirnya, Cerezo berposisi sebagai seorang gelandang bertahan. Ia memiliki stamina tinggi dan tak ragu untuk bermain keras. Bersama Zico dan Socrates, Cerezo menjadi andalan utama timnas Brazil di tahun 1980-an.
7. Moreno Mannini
Dengan total 335 caps, Moreno Mannini adalah pemain Sampdoria dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A. Berposisi sebagai bek kanan, Mannini bergabung bersama Sampdoria selama 15 tahun, dari 1984 hingga 1999. Posisinya di jantung pertahanan Sampdoria nyaris tak tergantikan dan ia berhasil mempersembahkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners' Cup selama bermain untuk klub ini.
6. Attilio Lombardo
Lombardo adalah bagian krusial dari generasi emas Sampdoria di awal tahun 1990an. Ia berkolaborasi bersama pemain-pemain besar seperti Gianluca Vialli, Roberto Mancini, dan Ruud Gullit; membawa Il Samp meraih berbagai trofi di kompetisi domestik maupun internasional. Selama enam tahun bermain untuk Sampdoria, Lombardo biasanya dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang atau seorang winger. Ia dikenal karena umpan-umpannya yang akurat dan cukup sering mencetak gol-gol penting.
5. Gianluca Pagliuca
Gianluca Pagliuca layak dianggap sebagai kiper Sampdoria terbaik sepanjang masa. Ia bermain selama tujuh tahun untuk klub ini dalam periode 1987-1994. Pagliuca membantu Sampdoria memenangkan satu gelar Serie A, tiga trofi Coppa Italia, dan satu trofi Winners' Cup. Penampilannya yang stabil selama bermain untuk Il Samp membuat Pagliuca dipanggil memperkuat skuad Italia di Piala Dunia 1990 dan Piala Dunia 1994.
4. Vincenzo Montella
Selama tiga tahun bermain untuk Sampdoria dalam periode 1996-1999, ia selalu menjadi top skorer klub ini. Total, Montella mencetak 54 gol dari 83 pertandingan. Walaupun tidak memenangkan satu trofi pun, Montella menunjukkan performa yang dianggap cukup bagus. Hasilnya, ia dibeli oleh AS Roma di tahun 1999, dengan nilai transfer mencapai 25 juta euro. Di AS Roma, Montella akhirnya memenangkan gelar scudetto pertamanya pada musim 2000-01.
3. Pietro Vierchowod
Pietro Vierchowod adalah salah satu bek tengah terbaik Italia di tahun 1980-an hingga awal 1990-an. Namanya kerap disandingkan dengan pemain-pemain besar seangkatannya seperti Franco Baresi dan Giuseppe Bergomi. Vierchowod bermain untuk Sampdoria selama 12 tahun, dari tahun 1983 hingga 1995. Ia dibeli dari AS Roma setelah membantu klub tersebut menjuarai Serie A musim 1982-83. Di Sampdoria, Vierchowod memenangkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners' Cup. Ia pindah ke Juventus pada tahun 1996, di mana ia pada akhirnya memenangkan satu trofi Liga Champions.
2. Gianluca Vialli
Duet Gianluca Vialli-Roberto Mancini dianggap sebagai salah satu duet terbaik di Liga Italia. Vialli dikenal sebagai seorang striker dengan kemampuan finishing yang bagus, lihai dalam positioning, dan memiliki teknik yang tinggi. Ia bermain untuk Sampdoria dalam periode 1984 hingga 1992. Periode terbaik dalam karirnya terjadi di musim 1990-91, di mana ia membantu Sampdoria menjuarai Serie A sekaligus menjadi top skorer kompetisi tersebut. Vialli pindah dari Sampdoria ke Juventus pada tahun 1992 dengan nilai transfer 12,5 juta poundsterling, nilai transfer termahal pada masa itu.
1. Roberto Mancini
Roberto Mancini memegang rekor sebagai top skorer Sampdoria sepanjang masa dengan catatan 132 gol. Ia bermain untuk Sampdoria selama 15 tahun, dari 1982 hingga 1997. Mancini tak hanya dikenal sebagai pencetak gol yang handal, namun juga memiliki passing akurat, kemampuan playmaking yang bagus, dan dikenal sebagai eksekutor set-pieces yang handal. Total, Mancini mempersembahkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners Cup untuk Sampdoria. Ia juga terpilih sebagai Serie A Footballer of the Year musim 1996-1997 sebelum akhirnya pindah ke Lazio di musim berikutnya. Setelah pensiun, Mancini sukses berkarir sebagai pelatih, memenangkan tiga gelar Scudetto bersama Inter Milan dan satu gelar Premier League bersama Manchester City.