Chelsea berhasil bangkit menjadi salah satu kekuatan baru di Liga Inggris sejak klub ini dibeli oleh milyuner Roman Abramovich. Abramovich datang dengan membawa pundi-pundi uang, menggelontorkan pasokan dana yang besar yang memungkinkan Chelsea untuk membeli pemain-pemain berkualitas. Hal ini pun diikuti dengan meningkatnya prestasi Chelsea secara signifikan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.
Di artikel ini, IlmuBola akan menyajikan daftar 15 striker Chelsea terbaik sepanjang masa, baik yang bermain sebelum ataupun selama era Abramovich. Siapa sajakah mereka, dan siapakah yang layak menyandang gelar sebagai yang terbaik?
Meninjau penampilan keseluruhan dan jumlah gol yang dicetaknya, penampilan Fernando Torres di Chelsea memang sangat mengecewakan. Walaupun demikian, saya merasa harus memasukkan Torres dalam daftar ini karena ia beberapa kali mencetak gol-gol penting untuk Chelsea. Contohnya adalah gol di semifinal Liga Champions 2012 yang membawa Chelsea menyingkirkan Barcelona dan sebuah gol di partai final Europa League melawan Benfica yang membantu Chelsea menjadi juara turnamen.
Mark Hughes adalah seorang striker legendaris Chelsea yang bermain untuk klub ini dalam periode 1995-1998. Bersama Gianfranco Zola, Hughes berhasil mengembalikan reputasi Chelsea sebagai salah satu klub elit di Liga Inggris, setelah musim-musim sebelumnya hanya dianggap sebagai penghuni papan tengah. Hughes berperan besar dalam membantu Chelsea memenangkan satu trofi FA Cup, satu Winners' Cup, dan satu trofi Piala Liga.
Roy Bentley adalah striker asal Inggris yang bermain untuk Chelsea dalam periode 1948-1956. Sepanjang karirnya, Bentley dikenal karena tendangan kerasnya dan kemampuan sundulan kepalanya yang kerap berbuah gol. Periode karir terbaik Bentley bersama Chelsea terjadi dalam musim 1954-55, di mana ia dipercaya menjadi kapten tim sekaligus membantu The Blues meraih gelar juara Liga Inggris-nya yang pertama.
Kerry Dixon merupakan seorang striker asal Inggris yang bermain untuk Chelsea selama sembilan tahun, dari 1983 hingga 1992. Sepanjang karirnya, Dixon dikenal sebagai penyerang bertubuh tinggi, cepat, memiliki sundulan kepala yang maut, dan sangat produktif dalam mencetak gol. Dixon merupakan pemain yang berjasa mengantarkan Chelsea meraih promosi ke Divisi Satu (saat itu setara dengan Premier League) Liga Inggris setelah tahun-tahun sebelumnya berkompetisi di Divisi Dua (saat itu setara dengan Championship League).
Eden Hazard bukanlah seorang penyerang murni, namun ia adalah seorang penyerang sayap yang terkadang berperan sebagai seorang attacking midfielder. Pemain asal Belgia ini dibeli dari Lille dengan nilai transfer mencapai 32 juta poundsterling pada tahun 2012 dan langsung berhasil membuktikan kualitasnya sejak musim pertamanya bermain di Chelsea. Di musim pertamanya, Hazard membantu Chelsea memenangkan Europa League. Ia dikenal sebagai pemain yang cepat, memiliki kemampuan dribbling yang bagus, serta kreatif dan visioner. Jika terus bermain untuk Chelsea dan mempertahankan performanya seperti saat ini, Hazard berpotensi menjadi legenda di klub ini.
Duet Eidur Gudjohnsen dan Jimmy Hasselbaink di awal tahun 2000-an merupakan salah satu duet terhebat di Premier League. Gudjohnsen memiliki tubuh yang tinggi, teknik yang bagus, dan bisa berperan sebagai penyuplai assist untuk Hasselbaink yang berperan sebagai mesin gol utama. Kreativitas dan visinya yang bagus bahkan membuat Gudjohnsen lebih sering dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang di era Jose Mourinho. Selama bermain untuk Chelsea, Gudjohnsen memenangkan dua gelar Premier League dan satu trofi Piala Liga.
Peter Osgood adalah salah satu penyerang legendaris Chelsea yang bermain untuk klub ini dalam periode 1964-1974 dan 1978-1979. Ia merupakan pemain yang dibina oleh Chelsea Youth Academy. Ia adalah seorang striker yang komplit, memiliki kecepatan, efektif, dan cerdas dalam memanfaatkan peluang. Salah satu penampilan terbaik Osgood adalah dalam pertandingan final Winners' Cup 1971 melawan Real Madrid, di mana ia mencetak satu gol yang membantu Chelsea menjuarai turnamen ini.
Walaupun performanya tidak konsisten, Anelka tetap layak disebut sebagai salah satu striker Chelsea terbaik sepanjang masa. Bergabung bersama The Blues dalam periode 2008-2012, Anelka berhasil menunjukkan penampilan gemilang mengisi posisi Drogba yang cedera di musim 2008-09. Dalam musim tersebut, ia menjadi top skorer Liga Inggris sekaligus memenangkan satu trofi Piala FA. Pemain ini meninggalkan Chelsea pada tahun 2012 untuk bergabung dengan klub Liga Cina, Shanghai Shenhua, yang konon membayarnya dengan gaji mencapai 175.000 poundsterling per minggu.
Gianluca Vialli bermain untuk Chelsea dalam periode 1996-1999 dan sempat dua tahun menjalani karir sebagai player-manager. Karir Vialli sebagai pemain maupun pelatih Chelsea cukup gemilang, di mana ia mampu memenangkan satu trofi Piala Winners' dan satu trofi Piala Super Eropa. Salah satu penampilan terbaiknya terjadi di musim 1997-98, di mana ia berhasil mencetak empat gol dalam pertandingan melawan Barnsley.
Jimmy Greaves adalah salah satu
striker Inggris terbaik sepanjang masa. Tak hanya menjadi legenda bagi Chelsea, pemain ini juga dianggap sebagai salah satu legenda Tottenham Hotspur. Greaves juga memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Divisi Utama Liga Inggris (dengan total 366 gol) dan menjadi striker yang paling banyak mencetak hattrick untuk timnas Inggris (enam hattrick). Ia bermain untuk Chelsea dalam periode 1957-1961, mencetak 124 gol dalam 157 penampilan.
Dengan postur tubuh tinggi dan kemampuan finishing yang bagus, Flo menjadi striker andalan Chelsea di akhir tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an. Bersama Gianfranco Zola, Flo berperan besar membantu Chelsea memenangkan satu gelar Piala FA, satu Winners' Cup, dan satu trofi Piala Super Eropa. Pemain ini juga selalu berhasil menunjukkan performa terbaiknya walaupun dalam periode akhir karirnya di Chelsea ia lebih banyak dimainkan sebagai pemain cadangan.
4. Jimmy Floyd Hasselbaink
Selama empat tahun bermain untuk Chelsea dari 2000-2004, Hasselbaink tiga kali menjadi top skorer Chelsea dalam satu musim. Pemain ini bahkan menjadi top skorer Liga Inggris dalam musim pertamanya bermain untuk Chelsea dengan total 23 gol. Duetnya dengan Eidur Gudjohnsen yang didukung oleh Gianfranco Zola sebagai penyerang lubang dianggap sebagai salah satu barisan penyerangan terbaik di Liga Inggris pada masa itu.
Walaupun bertubuh pendek dan memiliki kemampuan fisik yang lemah, Zola berhasil menutupi hal itu dengan kemampuan teknik yang sangat baik. Ia memiliki kreativitas tinggi, kemampuan dribbling yang baik, dan merupakan eksekutor set-pieces yang bisa diandalkan. Tak heran, Zola menjadi andalan barisan penyerangan Chelsea selama periode 1996-2003. Selama bermain untuk Chelsea, ia memenangkan satu Winners' Cup, satu Piala Super Eropa, satu trofi Piala Liga, dan dua trofi FA Cup.
Sebelum rekornya dipecahkan oleh Frank Lampard, Bobby Tambling menjadi top skorer Chelsea sepanjang masa selama puluhan tahun. Striker ini bermain untuk Chelsea selama 11 tahun dalam periode 1959-1970 dan total mencetak 202 gol. Karirnya di Chelsea dipenuhi drama, di mana Tambling sempat merasakan periode Chelsea terdegradasi ke Divisi Dua hingga akhirnya kembali bangkit dan menjuarai FA Cup. Pemain ini mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional di Cork Alberts, sebuah klub kecil di Liga Irlandia.
Didier Drogba adalah striker asal Pantai Gading yang memiliki kontribusi luar biasa besar untuk Chelsea. Ia bermain dalam periode 2004-2012, membantu Chelsea memenangkan tiga gelar Premier League, empat trofi Piala FA, dua trofi Piala Liga, dan satu trofi Liga Champions. Drogba adalah striker dengan kemampuan fisik yang luar biasa bagus. Ia kuat, cepat, memiliki tendangan keras dan sundulan yang kerap menghasilkan gol. Pada tahun 2012, Drogba bahkan berhasil menduduki posisi nomor satu dalam polling "Chelsea's Greatest Ever Player" yang dirilis oleh Chelsea Magazine.